dalam keadaan sakit tubuh akan membutuhkan gizi dalam jumlah yang
Perludiketahui bahwa akibat gizi kurang dapat menimbulkan beberapa gangguan pada tubuh kita seperti gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak serta perilaku. Selain gizi kurang yang memberi dampak gangguan terhadap tubuh kita, gizi lebih pun dapat menimbulkan gangguan pada tubuh yang dapat
Giziburuk atau malnutrisi adalah kondisi serius yang terjadi ketika asupan makanan seseorang tidak sesuai dengan jumlah nutrisi yang dibutuhkan. Nutrisi yang didapat bisa terlalu sedikit atau terlalu banyak. Kondisi ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti stunting, gangguan mata, diabetes, dan penyakit jantung.
Ratarata pria dewasa memerlukan sekitar kalori per hari, sedangkan wanita dewasa membutuhkan sekitar 1.800-2.250 kalori setiap harinya. Rekomendasi jumlah asupan kalori di atas merupakan perkiraan kebutuhan kalori pada orang yang sehat dengan tingkat aktivitas fisik ringan, misalnya pekerja kantoran.
Nah dalam kesempatan ini ada beberapa poin penting yang menjadi manfaat gizi bagi tubuh manusia, diantaranya adalah : Sebagai penghasil energi tubuh, sebagian zat-zat pada makanan yang kita konsumsi oleh sistem pencernaan organ tubuh akan akan diolah hingga menghasilkan energy. Energy inilah yang kemudian membantu manusia untuk bisa melakukan
Keadaanfaal. Ibu hamil membutuhkan gizi lebih banyak . Suhu tubuh yang meningkat karena sakit, akan me- Tidak hanya mempelajari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia
mở bài văn nghị luận văn học. nadielzahranabp6hwe6 nadielzahranabp6hwe6 Penjaskes Sekolah Menengah Pertama terjawab 1. Dalam keadaan sakit tubuh akan membutuhkan gizi dalam jumlah yang... A. Lebih banyak daripada waktu tidak sakit B. Lebih sedikit daripada waktu tidak sakit C. Sama dengan waktu tidak sakit D. Kadang banyak dan kadang sedikit dari waktu tidak sakit Iklan Iklan afandi4646 afandi4646 JawabanAPenjelasanlebih banyak dari waktu tidak sakitkarena saat sakit tubuh kita perlu energi untuk pulih. Iklan Iklan Pertanyaan baru di Penjaskes Olahraga yang dapat digunakan sebagai rekreasi? Tuliskan 15 organisasi olahraga di Indonesia dan dunia Melakukan awalan dengan langkah ancang-ancang lebar merupakan salah satu cara melakukan? Gerakan kaki gerak berirama berupa langkah kaki yang membentuk langkah segitiga adalah? Untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dalam lompat jauh, selain pelompat tersebut harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, kelen … tukan, dan koordinasi gerakan, juga harus memahami dan menguasai gerak spesifik untuk melakukan gerakan lompat jauh. urutan gerak spesifik dalam melakukan lompat jauh adalah . . . .? Sebelumnya Berikutnya Iklan
Tubuh membutuhkan makanan untuk bisa menjalankan fungsi normalnya. Kekurangan energi dan zat gizi dari makanan tidak hanya dapat mengganggu fungsi tubuh, tapi juga meningkatkan risiko berbagai penyakit. Apa itu kekurangan gizi? Kekurangan gizi, atau undernutrition, adalah istilah untuk menggambarkan kurangnya asupan energi kalori dan zat gizi penting yang dibutuhkan seseorang untuk menjaga kesehatannya. Istilah kekurangan gizi sering kali dikaitkan dengan malnutrisi. Namun, malnutrisi sendiri merupakan masalah kesehatan serius yang terjadi akibat asupan gizi yang tidak seimbang. Baik kekurangan maupun kelebihan gizi sama-sama tergolong sebagai malnutrisi. Kurangnya asupan gizi menyebabkan berat badan rendah underweight atau kurus, sedangkan kelebihan gizi merupakan penyebab overweight dan obesitas. Kedua kondisi malnutrisi tersebut sama-sama dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Jenis-jenis kekurangan gizi Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, ada empat bentuk umum kekurangan gizi, yaitu wasting, stunting, underweight, serta kekurangan vitamin dan mineral. Kondisi tubuh yang kurang gizi membuat anak-anak lebih rentan terhadap penyakit dan kematian. Berikut perbedaan antara keempat jenisnya. 1. Wasting Jika seorang anak memiliki berat badan yang rendah dibandingkan tinggi badannya tinggi tapi kurus, ia dikatakan mengalami wasting. Kondisi ini biasanya menandakan penurunan berat badan dalam jumlah besar dan waktu yang cepat bersifat akut. Seseorang dapat mengalami wasting setelah tidak makan dalam waktu lama dan/atau mengalami penyakit infeksi, misalnya diare. Anak-anak yang mengalami wasting parah lebih berisiko mengalami kematian, tapi ada beberapa metode untuk menanganinya. 2. Stunting Kekurangan gizi juga bisa menyebabkan stunting, yaitu tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan tinggi badan anak-anak seusianya. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang dan penyakit yang muncul berulang. Ada pula faktor kurangnya asupan gizi ibu selama hamil, kondisi sosioekonomi yang tidak memadai, dan asupan makanan yang tidak seimbang selama masa balita. Tanpa penanganan, stunting bisa menghambat perkembangan fisik dan mental anak. 3. Underweight Anak-anak dengan berat badan yang rendah pada usia rata-ratanya disebut mengalami underweight. Mereka juga dapat mengalami stunting, wasting, atau keduanya. Dalam jangka panjang, kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit. Pada orang dewasa, underweight akibat kekurangan gizi ditandai dengan indeks massa tubuh IMT kurang dari 18,5. Penyebabnya cukup beragam, seperti masalah pada metabolisme dan pencernaan, gangguan makan, dan olahraga yang berlebihan. 4. Kekurangan zat gizi mikro Beberapa orang mungkin mendapatkan asupan zat gizi mikro yang cukup dari makanan sehari-hari. Zat gizi mikro merupakan zat gizi yang tubuh butuhkan dalam jumlah kecil, yaitu vitamin dan mineral. Meski kebutuhannya kecil, kekurangan vitamin dan mineral bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan. Kekurangan vitamin D dan kalsium bisa menyebabkan osteoporosis. Begitu pun kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Gejala kekurangan gizi Gejala kekurangan gizi dapat berbeda-beda pada tiap individu, tergantung asupan zat gizi apa yang kurang. Namun, ciri utama dari kondisi ini ialah penurunan berat badan secara drastis, tepatnya 5-10% berat badan dalam 3-6 bulan. Jika seseorang kurang mendapatkan asupan energi dan zat gizi selama satu bulan, ia akan kehilangan sekitar seperempat bobot tubuhnya. Apabila hal ini terus berlanjut, ia bisa kehilangan sekitar setengah dari total berat badan awal. Penurunan berat badan secara ekstrem biasanya juga disertai dengan perubahan lain, seperti kulit menjadi lebih tipis, kering, atau pucat, pipi dan mata tampak cekung, dan rambut menjadi kering dan mudah rontok. Selain itu, orang yang kekurangan gizi lebih sering kedinginan, tidak nafsu makan, mudah marah, dan rentan terkena penyakit. Begitu sakit, ia membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dan kembali bugar. Kekurangan energi juga membuat Anda gampang lesu dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Pada wanita, siklus menstruasi mungkin menjadi tidak teratur atau berhenti sama sekali. Penyebab kekurangan gizi Berikut beberapa faktor yang dapat mengurangi asupan kalori dan gizi seseorang. 1. Kondisi medis tertentu Ada sejumlah kondisi medis yang bisa menyebabkan kurangnya asupan gizi. Kondisi ini membuat Anda enggan makan atau tidak mampu makan karena keterbatasan tertentu. Berikut beberapa contoh kondisi medis yang bisa menyebabkan tubuh kekurangan gizi. Penyakit yang mengganggu pencernaan, menyebabkan mual, atau menurunkan nafsu makan, seperti kanker, penyakit hati, dan diare kronis. Kondisi yang mengganggu proses pencernaan atau penyerapan gizi, misalnya penyakit Crohn atau ulseratif kolitis. Gangguan kejiwaan atau gangguan makan yang memengaruhi keinginan untuk makan, seperti depresi atau anoreksia. Demensia atau kepikunan yang membuat seseorang lupa makan. 2. Faktor psikis dan sosial Kekurangan gizi juga dapat berawal dari faktor-faktor psikis dan sosial sebagai berikut. Keterbatasan fisik yang menyebabkan kesulitan untuk bergerak, memasak, atau makan. Masalah dengan gigi, misalnya gigi palsu yang tidak cocok sehingga membuat makan menjadi sulit atau menyakitkan. Kurangnya pengetahuan tentang makanan bergizi seimbang. Penghasilan yang rendah atau kemiskinan. 3. Konsumsi obat-obatan tertentu Beberapa jenis obat bisa meningkatkan risiko kekurangan gizi. Obat-obatan ini biasanya memiliki efek samping yang mengganggu proses penyerapan gizi dari makanan. Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Aging Science, berikut beberapa jenis obat yang bisa meningkatkan risiko malnutrisi. Obat NSAID, kortikosteroid, dan bifosfonat dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan lambung dan usus. Opioid, obat antikanker, dan digoxin menyebabkan mual dan muntah. Obat hipertensi tertentu mengganggu indera pengecapan sehingga mengurangi nafsu makan. Beberapa obat antikolinergik mengurangi produksi liur sehingga menyebabkan kesulitan menelan. Pengobatan untuk kekurangan gizi Pengobatan setiap orang mungkin berbeda-beda, tergantung kesehatan dan seberapa parah kondisi yang dialami. Langkah-langkah pertama dalam mengatasi kondisi kekurangan gizi biasanya meliputi pemberian makanan tinggi protein dan kalori, camilan antara waktu makan, dan minuman yang mengandung banyak kalori. Beberapa orang mungkin memiliki kondisi medis yang membuatnya tidak bisa mengonsumsi makanan padat. Pada kasus tersebut, dokter dapat menyarankan penggunaan tabung makan feeding tube untuk menyalurkan makanan secara langsung ke lambung. Jika pasien tidak dapat menggunakan feeding tube, dokter bisa memberikan makanan melalui pembuluh darah yang dikenal sebagai nutrisi parenteral. Pemberian makanan lewat jalur apa pun harus dilakukan perlahan untuk mencegah refeeding syndrome. Kekurangan gizi merupakan masalah kesehatan serius yang disebabkan oleh banyak faktor. Perawatan yang menyeluruh dapat membantu pemulihan pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Ada dua macam zat gizi yang dibutuhkan tubuh dari makanan sehari-hari, yakni zat gizi makro dan zat gizi mikro. Anda harus mendapatkan asupan keduanya dalam jumlah yang sesuai agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Perbedaan zat gizi makro dan mikro Tubuh membutuhkan setiap zat gizi dalam jumlah yang beragam. Ada zat gizi tertentu yang diperlukan dalam jumlah besar. Ada pula zat gizi yang dalam jumlah kecil saja sudah dapat membantu menjalankan berbagai fungsi normal tubuh. Berdasarkan perbedaan kebutuhan tersebut, zat gizi terbagi menjadi dua kelompok besar berikut. 1. Zat gizi makro Zat gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Kelompok yang disebut juga dengan makronutrien ini terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiganya menyediakan energi agar dapat beraktivitas dan menjalankan fungsinya. Makronutrien diukur dalam satuan gram, misalnya sekian gram karbohidrat, lemak, atau protein. Karbohidrat dan protein sebanyak 1 gram masing-masing menyediakan energi sebesar 4 kkal kalori, sedangkan 1 gram lemak menyumbangkan 9 kkal. 2. Zat gizi mikro Zat gizi mikro adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil. Kelompok yang disebut juga dengan mikronutrien ini terdiri atas vitamin dan mineral. Mikronutrien biasanya diukur dalam satuan miligram mg, mikrogram mcg, atau IU. Vitamin terbagi kembali menjadi dua kelompok, yakni vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Vitamin yang larut dalam lemak meliputi vitamin A, D, E, dan K. Sementara itu, vitamin larut air terdiri atas vitamin B kompleks dan C. Mineral pun terbagi menjadi 7 mineral makro, yang dibutuhkan dalam jumlah besar, dan trace minerals, mineral mikro yang dibutuhkan dalam jumlah kecil. Fungsi dan kebutuhan masing-masing zat gizi Di bawah ini berbagai fungsi dan kebutuhan dari setiap jenis makronutrien dan mikronutrien. 1. Karbohidrat Karbohidrat berfungsi menyediakan energi bagi tubuh. Namun, zat gizi ini juga berperan dalam proses pembentukan energi dan cadangannya. Dengan menyimpan cadangan, tubuh tidak perlu mengambil energi dari pembakaran lemak atau protein. Idealnya, sekitar 45 – 65% dari total asupan kalori Anda berasal dari karbohidrat. Jika asupan kalori Anda sebesar kkal, artinya karbohidrat menyumbangkan sekitar 900 – kkal. Jumlah ini setara dengan 225 – 325 gram karbohidrat dari makanan. 2. Lemak Setelah karbohidrat habis, tubuh akan membakar lemak untuk memperoleh energi. Lemak ini juga melindungi organ-organ vital, menjadi insulator yang mempertahankan panas tubuh, serta melarutkan dan membawa vitamin larut lemak. Lemak idealnya menyumbangkan sekitar 20 – 35% dari total asupan kalori Anda. Pada orang dengan asupan kalori kkal per hari, jumlah ini setara dengan 400 – 700 kkal. Jumlah ini setara dengan 44,4 – 77,8 gram lemak dari makanan. 3. Protein Protein merupakan zat gizi makro yang menyusun berbagai jaringan tubuh. Anda juga membutuhkan zat gizi ini untuk menjalankan metabolisme tubuh, menghasilkan hormon dan enzim, serta menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh. Kebutuhan protein harian berbeda-beda menurut usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik. Menurut Angka Kecukupan Gizi AKG, kebutuhan untuk masyarakat Indonesia berkisar antara 56 – 59 gram untuk perempuan dan 62 – 66 gram untuk laki-laki. 4. Vitamin Vitamin yaitu zat organik yang tubuh butuhkan untuk tumbuh, berkembang, dan menjalankan fungsinya dengan baik. Anda dapat memenuhi kebutuhan zat gizi mikro ini dengan mengacu tabel Angka Kecukupan Gizi yang diterbitkan oleh Kemenkes RI. Berikut berbagai jenis vitamin yang Anda perlukan serta kegunaannya secara umum. Vitamin A menjaga kesehatan mata, tulang, gigi, jaringan lunak, dan kulit. Vitamin B kompleks membantu pembentukan energi, mendukung pertumbuhan, dan menjaga kesehatan jaringan. Vitamin C antioksidan yang menjaga kesehatan jaringan, gigi, gusi, dan kulit. Vitamin D memelihara kesehatan tulang dan gigi serta menjaga kadar kalsium dan kalium normal dalam darah. Vitamin E menjadi antioksidan dan membantu pembentukan sel darah merah. Vitamin K membantu proses pembekuan darah dan menjaga kesehatan tulang. 5. Mineral Ada berbagai fungsi mineral bagi tubuh, di antaranya menjaga kesehatan tulang, otot, otak, dan jantung. Tubuh juga menggunakan mineral untuk membentuk enzim, hormon, dan beberapa bahan penting lainnya. Seperti halnya vitamin, Anda dapat memenuhi kebutuhan mineral sehari-hari dengan mengacu tabel Angka Kecukupan Gizi. Secara umum, di bawah ini sebagian contoh mineral yang penting dan fungsinya masing-masing. Kalsium membantu membentuk serta menjaga kekuatan tulang dan gigi. Kalium menjaga fungsi normal otot dan sistem saraf. Natrium menjaga keseimbangan cairan dan fungsi saraf. Zat besi membantu membentuk hemoglobin, protein pembawa oksigen pada sel darah merah. Zinc membantu fungsi sistem imun, saraf, dan reproduksi. Dampak dari asupan zat gizi makro dan mikro yang tidak sesuai Pola makan bergizi seimbang akan memberikan tubuh Anda asupan makronutrien dan mikronutrien. Namun, Anda perlu memastikan asupannya seimbang. Asupan melebihi atau kurang dari kebutuhan dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan. Kekurangan asupan makronutrien dapat membuat seseorang mengalami kwashiorkor, kekurangan energi, dan marasmus. Sementara itu, kekurangan mikronutrien mungkin menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih beragam, seperti masalah penglihatan akibat kekurangan vitamin A, anemia akibat kekurangan zat besi, penyakit gondok akibat kekurangan yodium, serta penyakit beri-beri akibat kekurangan vitamin B1. Di sisi lain, asupan zat gizi yang berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan. Kelebihan karbohidrat dan lemak dapat meningkatkan risiko obesitas atau diabetes tipe 2. Kesimpulan Zat gizi makro dan mikro memiliki peran tersendiri yang sama-sama penting bagi tubuh. Anda dapat mencukupi kebutuhannya dengan tepat melalui Pedoman Gizi Seimbang. Terapkan pola makan yang sehat dan lakukan secara konsisten agar tubuh senantiasa sehat.
Dalam keadaan sakit,tubuh akan membutuhkan gizi dalam jumlah yang? banyak daripada waktu tidak sedikit daripada waktu tidak dengan waktu tidak banyak dan kadang sedikit dari waktu tidak sakit Jawaban banyak dari pada waktu Tidak sakitPenjelasanSaat sakit tubuh kita tidak memerlukan energi untuk pulih nah pada waktu kita tidak sakit maka kita sering beraktivitas beraktivitas memerlukan energi yang cukup banyak saat kita sakit kita tidak melalukan banyak pergerakan malah kita harus istirahat oleh karena itu istirahat tidak memerlukan energi A. Lebih banyak daripada waktu tidak saat sakit kita perlu banyak gizi agar daya tahan tubuh kita kuat dan bisa melawan virus/penyakit yg sedang menyerang tubuh kita.
Home > Berita Terkini > Ahli Gizi Pasien COVID-19 Konsumsi Protein dan Energi Lebih Tinggi - Berita Terkini 07 May 2020 JAKARTA - Pengurus Dewan Pusat Perwakilan Persatuan Ahli Gizi DPP Persagi Triyani Kresnawan mengatakan pasien dalam pengawasan PDP COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mengkonsumsi protein dan kalori tinggi dengan rekomendasi tertentu terkait zat gizi selama proses perawatan. "Protein untuk pasien-pasien yang terinfeksi itu memang lebih tinggi dari daripada kebutuhan orang normal karena protein ini salah satunya berguna untuk meningkatkan atau mengoptimalkan imunitas dari tubuh, mengganti jaringan jaringan yang rusak, dan menguatkan otot-otot supaya tidak terjadi malnutrisi," kata Triyani dalam konferensi video "Protein Sebagai Penambah Stamina" di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB, Jakarta, Kamis 7/5. Triyani menuturkan selain protein, pasien-pasien tersebut juga membutuhkan energi atau kalori yang lebih tinggi dari kebutuhan normal. Jika pasien mengalami panas atau demam dengan kenaikan suhu satu derajat di atas 37 derajat Celcius, maka pasien membutuhkan tambahan energi 13 persen. "Biasanya kita memberikan diet untuk pasien-pasien yang dirawat di Wisma Atlet atau di rumah-rumah sakit COVID-19 yaitu energi tinggi dan protein tinggi untuk pasien yang masih sadar penuh jadi makan per orang," tuturnya. Untuk pasien yang tidak sadar atau dalam keadaan kritis, rekomendasi asupan gizinya berbeda. Masyarakat umum, orang sehat, atau orang dalam pemantauan ODP yang tidak terinfeksi COVID-19 yang berada di rumah juga harus tetap mengkonsumsi menu gizi seimbang. Mereka tetap butuh zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, lemak, serta sayur dan buah. Konsumsi makanan bergizi sangat penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat. Sumber karbohidrat antara lain nasi dan jagung. Sumber protein antara lain daging, ayam, telur, tahu, tempe dan kacang hijau. Contoh menu sarapan pagi adalah nasi putih, telur mata sapi, dan stop wortel. Triyani mengimbau masyarakat Indonesia untuk memberikan perhatian khusus untuk mengkonsumsi sayur dan buah untuk gizi seimbang. "Kita anjurkan sayur buah tolong diperhatikan," tuturnya. Terkait penambahan energi dan protein, perlakuanya seperti biasanya menu terdiri dari nasi, sayur, buah dan ikan 50 gram, maka konsumsi ikan ditambah menjadi 100 gram agar asupan protein bertambah. Kemudian, energi yang ditambah 13 persen bisa diperoleh dari tambahan porsi dari kebutuhan sumber energi seperti nasi atau sumber karbohidrat lain. Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional
dalam keadaan sakit tubuh akan membutuhkan gizi dalam jumlah yang