di daerah aceh terdapat musik yang disebut

DiAceh terdapat musik yang disebut Didong. Didong merupakan kesenian tradisional yang terkenal di Aceh Tengah. Kesenian ini dilaksanakan secara vokal oleh 30-40 kaum pria dalam posisi duduk bersila dalam suatu lingkaran. Nyanyian Didong diiringi dengan tepuk tangan secara berirama oleh para peserta. Berdasar bentuknya, alat musik daerah Padapenjelasan di atas telah disebutkan bahwa tiap daerah atau suku bangsa memiliki kebudayaan sendiri. Budaya dan kebudayaan adalah semua hasil pengolahan akal pikiran, perasaan dan kehendak dari manusia. Akal pikiran, perasaan, dan kehendak disebut dengan istilah cipta, rasa, dan karsa. Budaya ada yang berbentuk fisik atau jasmani. DisampingTari Saman, tari tradisional asal Aceh masih banyak dan memiliki ciri khas dan keunikan yang tidak kalah menarik untuk diketahui dan dipelajari. Berikut 7 tarian adat Aceh yang terpopuler dan khas yang bisa Anda ketahui: Daftar Isi [ hide] 1 Tari Saman. 2 Tari Bines, Tari Adat Aceh yang indah. PengertianRebana Alat Musik Tradisional Asal Timur Tengah. Berdasarkan data yang ada, Serune Kalee sudah ada sejak masuknya Islam ke Aceh. Ada sebagian yang mengatakan bahwa instrumen ini berasal dari Tiongkok (Z.H Idris, 1993: 48-49). Terlepas dari berbagai asumsi yang ada, fakta sejarah menunjukan bahwa Aceh pada masa silam adalah kerajaan Selainmenjadi sarana penyebaran dakwah Islam, tari seudati juga menjadi hiburan rakyat serta memiliki fungsi lainnya. Berikut ini adalah fungsi tarian seudati bagi masyarakat Aceh, antara lain: 1. Membangkitkan Semangat. Berdasarkan kategori jenis tarian, tari seudati termasuk dalam jenis Tribal War Dance atau tarian perang. mở bài văn nghị luận văn học. keselarasan disebut juga dengan​ 5 manfaat rak gantungtolong di jawab yaa, terimakasih~​ apa saja kerajinan yang bisa dibuat menggunakan kain jumputan​ makna musik akapelatolong di jawab​ yang melatar belakangi masyarakat Indonesia menggemari music dangdut?​ Di daerah aceh terdapat music yang disebut dengan didong. didong merupakan suatu bentuk kesenian tradisional yang sangat populer di aceh. kesenian ini dilaksanakan secara vokal oleh sejumlah…kaum pria dalam posisi duduk bersila dalam suatu lingkaran 20 – 30. 40 -50. 44854. 30 – 40. Jawabannya adalah d. 30 – 40. Di daerah aceh terdapat music yang disebut dengan didong. didong merupakan suatu bentuk kesenian tradisional yang sangat populer di aceh. kesenian ini dilaksanakan secara vokal oleh sejumlah…kaum pria dalam posisi duduk bersila dalam suatu lingkaran 30 – 40. Penjelasan dan Pembahasan Jawaban a. 20 – 30 menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang ditanyakan. Jawaban b. 40 -50 menurut saya ini juga salah, karena setelah saya cek di situs ruangguru ternyata lebih tepat untuk jawaban pertanyaan lain. Jawaban c. 44854 menurut saya ini malah 100% salah, karena tadi saat coba cari buku catatan, jawaban ini cocok untuk pertanyaan lain. Jawaban d. 30 – 40 menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa pilihan jawaban yang paling benar adalah d. 30 – 40.. Jika masih ada pertanyaan lain, dan masih bingung untuk memilih jawabannya. Bisa tulis saja dikolom komentar. Nanti saya bantu memberikan jawaban yang benar. Lihat juga kunci jawaban pertanyaan berikut Alat musik Aceh – Aceh menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal sebagai rumah dari berbagai suku tentu memiliki kebudayaan khasnya. Kesenian sangat berkembang di daerah paling Barat Republic of indonesia ini. Tari termasuk ke dalam salah satu seni budaya yang paling lestari disana, terbukti dari banyaknya masyarakat yang masih sering menampilkan tarian-tarian khasnya seperti tari saman. Sementara itu, keindahan seni tercipta melalui keharmonisan komposisi yang membangunnya, seperti misalnya tarian yang disempurkan dengan alat musik. Menurut beberapa sumber, alat musik Aceh awalnya digunakan untuk menyebarkan agama Islam sejak abad ke-11 lalu seiring berjalannya waktu fungsinya terus meluas. Sejarah Alat Musik Aceh Source Meskipun masih belum ada yang mamapu menjelaskan bagaimana proses awal alat musik Aceh ini berkembang, namun terdapat beberapa sumber yang memberikan pendapat mereka mengenai hal ini. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa sumber menjelaskan bahwa alat musik Aceh ini pada awalnya digunakan untuk menyebarkan agama Islam pada abad ke-11. Hal ini dikarenakan fungsi utama dari alat musik itu sendiri pada awalnya adalah untuk mengajak orang mempelajari agama Islam. Namun, seiring berjalannya waktu fungsinya terus meluas. Dahulu, alat musik Aceh digunakan untuk menyambut raja dan iringan bangsawan agar lebih semarak dan meriah. Baca juga Tahapan Pertama Dalam Menciptakan Sebuah Karya Musik Adalah Oleh karena itu, orang yang bisa memainkan alat musik pun tidaklah sembarangan, ia harus termasuk golongan ulama, raja, dan bangsawan. Lalu, ketika pasukan Belanda mulai menyerang Aceh, alat musik ini digunakan untuk melepas prajurity yang akan pergi ke medan perang. Mulailah pada abad ke-xix dan 20 terjadi penyebaran ilmu kesenian yang tinggi di Aceh sehingga anak-anak telah mulai diajarkan bagaimana cara memainkannya. Jenis-Jenis Alat Musik Aceh Source Berikut beberapa alat musik Aceh beserta cara memainkannya Alat Musik Arbab Source Arbab merupakan alat musik tradisional Aceh yang bentuknya mirip dengan alat musik rebab dari Jawa. Alat musik ini memiliki dua bagian, yang pertama bagian induk yang disebut dengan Arbab, dan yang kedua adalah penggeseknya yang disebut dengan Go Arbab. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat alat musik ini sendiri masih sangat sederhana yang diambil dari bahan-bahan alam, yaitu tempurung kelapa, kulit kambing, kayu, dan dawai. Sementara untuk penggeseknya sendiri, ada yang terbuat dari bulu ekor kuda atau ijuk pohon enau sebangsa pohon kelapa yang diikatkan pada sebuah kayu, rotan, ataupun serat tumbuhan. Ketika dimainkan, alat musik ini akan menghasilkan cypher tinggi yang terdengar sangat sedih dan menyayat hati layaknya biola. Alat Musik Bangsi Alas Source Bangsi alas adalah jenis alat musik aerofon yang cara memainkannya adalah dengan ditiup. Bentuknya hampir mirip dengan suling, hanya saja bangsi alas memiliki ukiran krawang Alas pada bagian tubuhnya yang terbuat dari bambu. Lalu pada bagian ujungnya ditutup dengan buku bambu itu sendiri dan ujung lainnya yang digunakan sebagai tempat meniup ditutup dengan gabus yang berbalut daun pandan. Terdapat sekitar seven lubang pada bangsi berukuran 41 cm berdiameter two,8 cm ini, dimana vi lubangnya adalah lubang nada dan satu lainnya adalah lubang udara. Baca juga Apakah Yang Dimaksud Dengan Peta Khusus Alat Musik Rapai Source Alat musik tradisional Aceh selanjutnya adalah Rapai yang bentuknya menyerupai rebana dengan warna dasar hitam dan kuning muda. Rapai terbuat dari kayu dan kulit kambing atau sapi dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Alat musik ini biasa dimainkan secara ansambel dengan melibatkan eight-12 pemain yang masing-masing memegang rapai dengan ukuran yang berbeda sehingga menghasilkan nada suara yang indah. Terdapat berbagai jenis rapai, yaitu Rapai Pasee Rapai gantung, Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng, Rapai Pulot, dan Rapai Anak. Bagi masyarakat Aceh sendiri, rapai ini seolah tak dapat terpisahkan baik secara filosofis maupun kultural. Oleh karenanya, salah satu jenis alat musik Indonesia ini sering dijumpai dalam berbagai upacara adat di Aceh serta sebagai pengiring kesenian tradisionalnya. Alat Musik Serune Kalee Source Serunee kale adalah terompet khasnya masyarakat Aceh yang umumnya menjadi salah satu instrument utama pertunjukan musik tradisi daerah tersebut. Termasuk ke dalam jenis instrument aerofon yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga sehingga serunee kale ini dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini terbuat dari bahan dasar kayu, kuningan, dan tembaga yang memiliki warna dasar hitam. Serunee kale biasanya dimainkan bersamaan dengan rapai dan gendrang gendang pada berbagai upacara adat ataupun perhelatan kebudayaan Aceh. Alat Musik Gendrang Source Gendrang adalah alat musik tradisional Aceh yang menyerupai Gendang dengan bentuk silinder yang panjangnya sekitar 40-fifty cm dan diameter 18-20 cm. Alat musik ini dibuat dari kulit nangka, kulit kambing atau kulit sapi yang tipis, serta rotan. Kemudian pada bagian ujungya biasanya disematkan kerincing sehingga ketika dipukul dengan stik yang ujungnya bengkok akan mengeluarkan bunyi kerincing. Suara yang dihasilkan oleh gendrang ini diperkirakan mampu terdengar hingga iii-4 km dan seirng digunakan sebagai pelengkap tempo. Alat Musik Canang Source Canang merupakan alat musik tradisional Aceh yang berbentuk seperti gong namun dengan ukuran yang lebih kecil. Terbuat dari bahan dasar kuningan atau perunggu, alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul. Berbeda dengan gong yang menghasilkan zip yang sangat rendah, canang ini memiliki nothing yang tidak terampau rendah sehingga bunyi yang dikeluarkannya agak melengking. Perbedaan lainnya adalah canang umumnya disimpan secara horizontal tidak digantung berdampingan dua buah dengan ukuran yang sama. Fungsi canang secara umum adalah sebagai pengiring tari tradisional, namun dulunya sering digunakan oleh perempuan sebagai sebuah hiburan ketika sedang berkumpul. Alat Musik Celempong Source Celempong merupakan alat musik tradisional khas Kabupaten Aceh Tamiang yang diperkirakan telah ada sejak 100 tahun yang lalu. Alat musik ini terdiri dari serangkaian v-7 potong kayu sepanjang five-vii cm dengan lebar vi-eight cm yang disusun di atas kaki berselonjor dari paha hingga pergelangan kaki. Inilah yang membuatnya lebih unik, sehingga nada yang dihasilkan ketika diketuk-ketuk dengan alat pemukul akan berbeda-beda. Namun, saat ini terdapat celempong yang disusun seperti gamelan yaitu potongan kayunya disusun di atas sebuah balok kayu berongga. Celempong biasanya digunakan untuk mengiringi lagu tradisional serta untuk mengiringi Tari Inai. Alat Musik Teganing Source Teganing merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu yang diberi lubang memanjang dengan menoreh memanjang tempat tali sebaganyak tiga buah. Bunyi yang dikeluarkan ketika dipukul menggunakan stik pada talinya ini dapat disesuaikan pada ketiga talinya. Masing-masing tali memiliki fungsi, yaitu sebagai canang, memong, dan gong yang diberi ganjal untuk memisahkan tali dan bambu. Bagian tali yang dipukul menggunakan stik yaitu menggunakan tangan kanan, lalu tangan kiri pemain akan memukul bagian badan teganing untuk mewakili bunyi repa’i. - Musik merupakan bahasa yang universal. Melalui musik orang dapat mengekspresikan perasaan. Musik tersusun atas kata, nada, dan melodi yang terangkum menjadi satu. Bahasa musik dapat dipahami lintas budaya, agama, suku ras, dan juga kelas penampilan musik tradisional daerah di Indonesia sering berkaitan dengan musik tradisi, terkadang menyatu dengan pertunjukan tari atau pengiring upacara adat, dan sebagai ilustrasi pergelaran teater tradisi serta sebagai media hiburan. Mengutip buku Kesenian Budaya Kelas VIII 2014, musik tradisional biasanya menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi khas daerah asalnya. Oleh karena itu, musik daerah memiliki arti penting bagi masyarakat pendukungnya. Di Aceh sendiri terdapat musik yang disebut Didong. Didong merupakan kesenian tradisional sangat popular di Aceh ini dilaksanakan secara vokal oleh sejumlah 30-40 pria dalam posisi duduk bersila dalam lingkaran. Nyanyiannya diiringi dengan tepuk tangan secara berirama oleh para peserta sendiri. Para pemusik memegang Bantal tepok di tangan kiri, yaitu sebuah bantal kecil berisi kapuk dengan ukuran kira-kira 20x40 cm dan setebal 4 cm biasanya dihiasi reramu, yaitu semacam rumbai-rumbai berwarna cerah-menyala pada pinggirnya. Permainan bantal dengan menyanyi jika ditelisik hampir mirip dengan Saman, perbedaanya hanya terletak pada penggunaan properti. Sementara di daerah Jakarta atau Betawi, terdapat Wayang Cokek. Wayang Cokek berupa kesenian nyanyi dan tari dilakukan oleh pemain-pemain dahulu, yang menari adalah perempuan yang menjadi budak belian. Mereka mengepang rambutnya dan mengenakan baju kurung, lazim dikenakan oleh orang-orang dari Sumatra, Kalimantan, dan Fungsi Musik Tradisional di Indonesia Dikutip dari modul Kehidupan Sosial Mendayu Melalui Musik Tradisional 2017, secara umum, kedudukan musik tradisional di Indonesia memiliki fungsi di antaranya Upacara AdatDi berbagai daerah Indonesia bunyi-bunyian tertentu dianggap memiliki kekuatan yang dapat mendukung kegiatan magis. Inilah sebabnya musik terlibat berbagai upacara adat. Seperti upacara Merapu di Sumba menggunakan irama bunyi-bunyian untuk memanggil dan menggiring kepergian roh ke pantai merapu alam kubur. Begitu pula suku Sunda yang menggunakan musik angklung pada waktu upacara Seren Taun panen padi.2. Sebagai Pengiring TariIrama musik dapat berpengaruh pada perasaan seseorang untuk melakukan gerakan indah dalam tari. Contohnya tari Kecak Bali, tari Pakarena Sulawesi, tari Mandalika Nusa Tenggara Barat, tari Ngaseuk Jawa Timur, tari Mengaup Jambi, tari Mansorandat Papua, dan Sarana EkonomiTidak bisa dinafikan, musik tradisional bisa menghasilkan pendapatan sambil tetap menikmati kepuasan batin. Bagi senimannya pendapatan bisa berupa ucapan terima kasih honorarium atas jasa main musiknya. Pendapatan berupa bayaran atau gaji apabila bersifat pekerjaan pokok profesi ataupun sambilan amatir. Pendapatan ekonomis bisa bersifat komersial maupun layanan Sarana pengungkapan DiriMencipta atau memainkan musik bagi para seniman maupun orang biasa merupakan wahana mengungkapkan diri. Apa saja yang diungkapkan, tidak lain perasaan cinta, suka-duka; pemikiran, gagasan, impian, harapan, cita-cita tentang berbagai kesadaran. Lingkaran-lingkaran kesadaran meluas mulai diri sendiri, keluarga, orang lain, lingkungan, negara, dunia dan Sebagai Sarana KomunikasiSebuah musik di suatu daerah kebudayaan mengandung isyarat yang hanya diketahui oleh masyarakat. Seperti pesan, kritik sosial, kebijakan, gagasan, dan memperkenalkan kepada masyarakat. Melalui media seni seperti, wayang kulit, wayang orang dan seni teater, dapat pula syair lagu yang mempunyai Sarana Musikalisasi SyairSering kali pembacaan puisi diiringi suatu musik instrumental untuk menciptakan suasana pendukung. Kadang-kadang musik juga digunakan sebagai selingan antar bait pembacaan puisi untuk memberikan penegasan-penegasan. Syair atau puisi adalah karya sastra. Namun apabila diberi nada beserta tanda-tanda musik lainnya, berubah menjadi lagu. Apabila lagu dinyanyikan dengan iringan alat-alat musik, maka keindahan sebuah7. Sebagai HiburanSebuah musik pasti mengandung unsur-unsur yang bersifat menghibur, hal ini dapat dilihat derai melodi atau pun jaipongan, campursari, uyon-uyon,dangdutan, dan lain sebagainya. Kualitas dan ungkapan estetisnya tidaklah penting tetapi kepuasan penonton merasa puas dengan Sarana PendidikanAda pendidikan musik, ada pula musik pendidikan. Pendidikan musik adalah mengajarkan musik agar peserta didik atau warga belajar tahu tentang musik, terampil bermain musik, mampu menikmati dan menggali nilai-nilai yang berguna dari musik. Sedangkan musik pendidikan adalah pendayagunaan musik untuk mengajarkan sesuatu, misalnya pesan-pesannilai, mempermudah hafalan dan mengasah syaraf-syaraf kecerdasan musikal agar pembelajar peka terhadap gejala Sarana Penelitian dan Pengembangan IPTEKSalah satu fungsi musik tradisional telah berfungsi sebagai hiburan pelepas lelah, terutama hiburan mental. Mulai tahun 80-an musik-musik tertentu yang bersifat ringan dan ritmik digunakan untuk alat bantu terapi kesehatan jiwa yaitu untuk relaksasi tegangan mental. Musik juga digunakan untuk stimulasi kecerdasan otak janin sebelum lahir. Musik juga digunakan untuk upaya peningkatan hasil juga Fungsi Musik Tradisional Gambang Kromong pada Masyarakat Betawi Musik di Afghanistan, Diputar dan Dihentikan Elektrofon Alat Musik yang Sumber Bunyinya Menggunakan Listrik - Pendidikan Kontributor Olivia RianjaniPenulis Olivia RianjaniEditor Maria Ulfa Alat Musik Tradisional Aceh Provinsi NAD memiliki beberapa alat musik tradisional. Alat musik tradisional tersebut antara lain serune kalee, gendang geundrang, canang, dan rapai. 1. SERUNE KALEE Serune kalee adalah instrumen tiup tradisional sejenis klarinet. Alat musik ini terdapat di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Aceh Barat. Alat ini terbuat dari kayu. Bagian pangkalnya kecil sementara di bagian ujungnya besar menyerupai corong. Di bagian pangkal terdapat piringan penahan bibir peniup yang terbuat dari kuningan yang disebut perise. Serune ini mempunyai tujuh lubang nada. Selain itu, terdapat lapis kuningan dan sepuluh ikatan dari tembaga yang disebut klah ring. Fungsinya sebagai pengamanan dari kemungkinan retak atau pecah badan seru ne tersebut. Alat musik ini biasanya digunakan bersama gendang dan rapai baik dalam upacara-upacara maupun dalam mengiringi tarian-tarian tradisional. 2. GENDANG Geundrang Gendang Geundrang terdapat hampir di seluruh Provinsi NAD. Gendang ini terbuat dari kayu nangka, kulit kambing, dan rotan. Pembuatan gendang dengan, melubangi kayu nangka yang berbentuk silinder sedemikian rupa sehingga badan gendang menyerupai bambam. Pada permukaan lingkarannya kiri-kanan dipasangi kulit kambing. Sebelumnya, telah dibuatkan ringnya dari rotan dengan ukuran persis seperti ukuran lingkaran gendangnya. Untuk mengencangkan permukaan kulit geundrang diberi tali yang saling menghubungkan antara kulit gendang bagian kanan dan kulit gendang bagian kiri dengan tali yang terbuat dari kulit. Sebagai pemukul gendang digunakan kayu yang dibuat khusus dengan bentuk ujung pemukul yang dibengkokkan. 3. CANANG Canang termasuk salah satu alat musik pukul tradisional Aceh yang terdapat pada kelompok masyarakat di daerah Gayo, Alas, dan Tamiang. Masyarakat Aceh menyebut alat musik ini dengan sebutan "Canang Trieng", Masyarakat Aceh Gayo menyebutnya dengan sebutan "Teganing" Masyarakat Aceh Alas menyebutnya dengan "Kecapi Olah", sedangkan Tamiang menyebutnya dengan "Kecapi". Alat musik ini terbuat dari logam perunggu atau kuningan dengan bentuk mirip gong berukuran kecil yang diberi lubang pada bagian samping sebagai lobang tali yang diikatkan pada kayu. Papan kayu yang dibuat sebagai penyangga alat musik ini berbentuk persegi, dengan fungsi agar canang yang diikat dengan tali dapat mengabang pada tali sehingga menghasilkan bunyi. 4. RAPAI Rapai sejenis alat instrumen seperti gendang. Rapai terbuat dari bahan kayu keras dan kulit lembu. Kayu yang biasanya dipakai adalah kayu nangka yang dibulatkan dan dibuat lubang dibagian tengahnya yang disebut baloh. Baloh dibuat dengan bentuk bulat tabung pendek yang bentuk lingkaran atasnya lebih besar daripada lingkaran bawahnya. Kulit lembu digunakan untuk menutup baloh bagian atas yang dibalut dengan rotan sebagai penjepit sidak dan sebagai pengatur tegangan kulit. Rapat digunakan sebagai alat musik pukul pada upacara-upacara terutama yang berhubungan dengan keagamaan, perkawinan, kelahiran, dan permainan tradisional yaitu debus. Cara memainkan rapai adalah memukulnya dengan tangan dan biasanya dimainkan oleh kelompok grup. Pemimpinnya disebut syeh atau kalipah. 5. ARBAB Alat musik Arbab berasal dari Nangroe Aceh Darussalam NAD, Alat musik ini terdiri dari 2 bagian, yaitu Arbabnya sendiri alat musik induk dan penggeseknya stryk stock bahasa daerah disebut Go Arab. Alat musik ini memakai bahan tempurung kelapa, kulit kambing, dan dawai. Alat musik ini pernah berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat. Arbab ini dipertunjukkan pada acara-acara keramaian rakyat, seperti hiburan rakyat, pasar malam, dan sebagainya. Kesenian ini sekarang sudah jarang sekali dijumpai, dan diperkirakan sudah mulai punah. Kesenian ini terakhir dapat dilihat pada zaman pemerintahan Belanda dan pendudukan Jepang. 6. CELEMPONG Celempong adalah alat musik tradisional yang terdapat di daerah kabupaten Tamiang. Alat musik ini terdiri dari beberapa potongan kayu. Cara memainkan alat ini yaitu disusun di antara kedua kaki pemainnya. Celempong dimainkan oleh kaum perempuan terutama gadis-gadis, tapi sekarang hanya orang tua perempuan saja yang dapat memainkannya dengan sempurna. Celempong juga digunakan sebagai iringan tari Inai. Celempong diperkirakan telah berusia lebih dari 100 tahun berada di daerah Tamiang. 7. TAMBO Tabo merupakan alat musik pukul sejenis tambur. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu Bak Iboh batang iboh, kulit sapi dan rotan yang dipakai untuk mengikat dan meregangkan kulit. Alat musik ini dahulu berfungsi sebagai penanda waktu sholat seperti bedug. Dahulu tabo juga dipakai sebagai alat komunikasi untuk mengumpulkan masyarakat ke Meunasah pada saat acara perkumpulan kampung. Selain 7 jenis alat musik tradisional Aceh di atas, di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam masih terdapat beberapa jenis alat musik tradisional lainnya, diantaranya seperti Bangsi Alas, Bereguh, Tak Tok Trieng, dan Teganing. Demikian ulasan tentang "Alat Musik Tradisional Aceh Lengkap, Gambar dan Penjelasannya" yang dapat kami sajikan. Baca juga artikel kebudayaan Daerah Aceh menarik lainnya di situs Sumber Selayang Pandang Nanggroe Aceh Darussalam Nunung Yuli Eti Alat musik tradisional Aceh dan fungsinya serta gambar dan penjelasannya ini dirangkum agar mudah dipahami. Dimana beberapa alat musik berikut dijelaskan juga cara memainkannya meski secara umum. Bagi Anda yang saat ini sedang mencari alat musik Aceh, maka Anda tidak salah mengunjungi blog ini. Karena didalamnya banyak arsip atau artikel penting terkait alat musik tradisional Indonesia. Seiring berjalannya sang waktu, kita ketahui bersama alat musik zaman dahulu mulai hilang dari permukaan. Bahkan untuk menemukan gambarnya saja sudah sangat susah. Kejadian ini harus mendapatkan perhatian dari semua masyarakat Indonesia, terkhusus lagi pemerintahan yang mempunyai kekuasaan. Pada kali ini, kami akan uraikan beberapa contoh, poin-poin tentang alat musik tradisional dari daerah Aceh. Perlu diketahui, sebelumnya sudah sangat banyak artikel – artikel alat musik petik, alat musik tradisional Padang Sumbar dan alat musik tradisional Nias serta yang lainnya. Tujuan dari memuat informasi alat musik, tak lain adalah demi terjaganya khazanah kekayaan kesenian Indonesia. Aceh merupakan provinsi yang terletak paling barat dari Negara Indonesia. Kota yang dijuluki juga dengan Serambi Mekkah karena merupakan jalur masuk dan menyebarnya agama Islam di Indonesia ini menyimpan kekayaan kebudayaan yang sangat mempesona. Diantara kebudayaan tersebut tentu saja alat musik tradisionalnya salah satunya. Oke, berikut ini 15 alat musik tradisional Aceh, gambar, fungsi dan penjelasannya untuk Anda. 1. Arbab 2. Bangsi Alas3. Canang4. Geundrang5. Serune Kalee 6. Taktok Trieng7. Rapai8. Celempong9. Bereguh10. Tambo11. Genggong12. Kecapi Aceh13. Kecapi Olah14. Teganing15. TamboKesenian Yang Jadi Objek Wisata Sebarkan iniPosting terkait 1. Arbab Gambar Arbab via Google Arbab termasuk alat musik Aceh yang merupakan sejenis alat musik yang mirip dengan Biola. Dari bahan apa alat musik ini terbuat? Berdasarkan informasi yag kam dapatkan, alat musik Arbab dibuat dari tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai. Sedangkan busur penggeseknya terbuat dari kayu, rotan atau serat tumbuhan. Arbab terdiri dari dua bagian, yaitu instrumen induk yang disebut Arbab dan menggeseknya yang disebut Go Arbab. Bagaimana cara memainkannya? Cara memainkannya adalah dengan cara menggesekkan Go Arbab ke dawai yang terdapat pada instrumen induk. Jenis musik yang menggunakan Arbab dipertunjukkan pada saat acara-acara hiburan rakyat, acara kesenian daerah, acara pasar malam, dan lain sebagainya. Alat musik Arbab pada zamannya biasa dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional, bersama Geundrang/Rapai dan sejumlah alat musik trandisional lainnya, di mana Arbab berperan sebagai instrumen utama pembawa lagu. Dalam tradisinya, musik Arbab biasa dimainkan dalam acara-acara keramaian rakyat, seperti hiburan rakyat dan pasar malam. Lihat Kebudayaan Masyarakat Aceh 2. Bangsi Alas Gambar via Blogger Alat musik tradisional Aceh yang bernama Bangsi Alas merupakan instrumen tiup dari bambu yang dijumpai banyak dijumpai di daerah Alas, Kabupeten Aceh Tenggara Ateng. Berdasarkan sejarah, secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan mistik, yaitu ketika ada orang meninggal dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia, Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi tersebut diambil oleh anak-anak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. 3. Canang Gambar via Google Canang merupakan alat musik tradisional dari daerah Aceh yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat Aceh, Gayo, Tamiang, dan Alas. Masyarakat Aceh sendiri menyebutnya “Canang Trieng“, di Gayo disebut “Teganing“, di Tamiang disebut “Kecapi” dan di Alas disebut dengan “Kecapi Olah“. Canangterbuat dari kuningan dan bentuknya menyerupai gong. Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik canang dan masing-masing memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda pula. Fungsi canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian tradisional. Canang juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang. Lihat Ulama Aceh Yang Terkenal 4. Geundrang Gambar via Google Geundrang merupakan salah satu unit alat musik tradisional Aceh yang merupakan bagian dari perangkatan musik Serune Kalee. Geundrang termasuk jenis alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul baik dengan menggunakan tangan atau memakai kayu pemukul. Geundrang dijumpai di daerah Aceh Besar dan juga dijumpai di daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara. Fungsi Geundrang nerupakan alat pelengkap tempo dari musik tradisional etnik Aceh. 5. Serune Kalee Gambar via STAFABAND Ialah instrumen tiup tradisional Aceh adalah alat khas tradisional Aceh Musit yang dimainkan sejak jaman dahulu. Instrumen ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Alat musik tradisional Serune Kalee ini biasanya dimainkan dalam hubungannya dengan Gendrang Rapai dan acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan pada raja raja kerajaan zaman keemasan Aceh Darussalam. Serune Kalee bersama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik sejak masa kejayaan kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi / warna musik dalam budaya tradisional Aceh. Instrumen ini adalah salah satu alat musik layaknya seruling atau klarinet, tersebar di komunitas Melayu. Kata Serune Kalee mengacu pada dua hal yang berbeda. Kata pertama, menunjuk ke kuningan Serune tradisional Aceh yang sering bermain bersama Rapai. Sementara Kalee adalah nama dari sebuah nama desa di Laweung, Pidie. Peralatan musik tidak hanya digunakan oleh orang-orang Aceh, tetapi juga Minangkabau, Agam, dan beberapa daerah lainnya di Sumatera Barat. Bahkan, distribusi pasokan ini mencapai Thailand, Sri Lanka, dan Malaysia. Semacam ini alat musik juga ditemukan di daerah pesisir lainnya dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan, seperti Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, Aceh Barat, dan dengan nama yang sama BurhanParadise, ed, 1986. 81. 6. Taktok Trieng Gambar via Google Taktok Trieng adalah sejenis alat pukul yang terbuat dari bambu. Alat ini banyak dijumpai di daerah Kabupaten Pidie, Aceh Besar dan beberapa kabupaten lainnya. Taktok Trieng dikenal ada 2 jenis satu dipergunakan di Meunasah langgar-langgar, dibalai-balai pertemuan dan di tempat-tempat lain yang dipandang wajar untuk diletakkan alat ini. Dan jenis yang dipergunakan di sawah-sawah berfungsi untuk mengusir burung ataupun serangga lain yang mengancam tanaman padi. Jenis ini biasanya diletakkan di tengah sawah dan dihubungkan dengan tali sampai ke dangau gubuk tempat menunggu padi di sawah. Lihat Pakaian Adat Aceh 7. Rapai Gambar via Google Alat musik tradisional Rapai merupakan alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul. Menurut Idris, alat musik Rapai ini berasal dari Bahdad irak, dan dibawa ke Aceh oleh seorang penyiar agama Islam bernama Syeh Rapi. Dalam pertunjukannya, alat musik rapai ini dimainkan oleh 8 sampai 12 orang pemain yang disebut awak rapai. Alat musik Rapai ini berfungsi untuk mengatur tempo dan tingkahan-tingkahan irama bersama Serune kalee maupun buloh perindu. Berdasarkan besarnya rapai serta fungsinya, alat musik tradisional dari Aceh ini terdiri dari beberapa jenis yaitu Rapai Pasee rapai gantungRapai DaboihRapai Geurimpheng rapai macamRapai PulotRapai Anak/tingkahRapai kisah Alat musik Rapai ini biasanya dimainkan dalam berbagai kesempatan seperti misalnya pada saat pasar malam, upacara perkawinan, ulang tahun, mengiringi tarian, memperingati hari hari tertentu dan acara lainnya. Namun, selain dimainkan secara tunggal alat musik rapai ini juga dapat digabungkan dengan peralatan musik lainnya. Rapai berbentuk seperti tempayan atau panci dengan berbagai ukuran. Dibagian atas rapai ditutup dengan kulit, sedangkan bagian bawahnya kosong. 8. Celempong Gambar via Blogger Celempong adalah alat kesenian tradisional yang terdapat di daerah Kabupaten Tamiang. Alat ini terdiri dari beberapa potongan kayu dan cara memainkannya disusun diantara kedua kaki pemainnya. Gambar diatas memperlihatkan sepasang kekasih kompak memainkan alat musik yang bernama Celempong. 9. Bereguh Gambar via Google Bereguh nama sejenis alat tiup terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh pada masa silam dijumpai didaerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan terdapat juga dibeberapa tempat di Aceh. Bereguh mempunyai nada yang terbatas, banyakanya nada yang yang dapat dihasilkan Bereguh tergantung dari teknik meniupnya. Fungsi dari Bereguh hanya sebagai alat komunikasi terutama apabila berada dihutan/berjauhan tempat antara seorang dengan orang lainnya. Sekarang ini Bereguh telah jarang dipergunakan orang, diperkirakan telah mulai punah penggunaannya. Lihat Upacara Adat Aceh 10. Tambo Gambar via Google Sejenis tambur yang termasuk alat pukul. Tambo ini dibuat dari bahan Bak Iboh batang iboh, kulit sapi dan rotan sebagai alat peregang kulit. Tambo ini dimasa lalu berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menentukan waktu shalat/sembahyang dan untuk mengumpulkan masyarakat ke Meunasah guna membicarakan masalah-masalah jarang digunakan hampir punah karena fungsinya telah terdesak olah alat teknologi microphone. 11. Genggong Gambar via Google Genggong adalah suatu alat tiup halus yang berasal dari suku alas, alat musik ini yang berbunyi dari getaran besi yang ditempa sedemikian rupa seakan-akan suara genggong tersebut hanya dapat didengar oleh beberapa orang, ini dibunyikan pada saat larut malam. Genggong ini biasa dimainkan oleh seorang pemuda untuk membangunkan pacarnya yang sedang tidur. 12. Kecapi Aceh Ilustrasi Meski memiliki kesamaan nama, namun alat musik Kecapi di wilayah aceh tidaklah sama dengan kecapi yang berasal dari tanah jawa. Alat musik Kecapi ini berkembang dan berasal dari daerah Tamiang, cara memainkannya adalah dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul, sedangkan pada kecapi yang berasal dari tanah Jawa, kecapi dimainkan dengan cara dipetik dan memiliki senar atau dawai. 13. Kecapi Olah Ilustrasi Kecapi Olah merupakan alat musik tradisional yang berkembang di daerah Alas, Aceh. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul. Kecapi olah biasanya dimainkan sebagai musik pengiring tari tradisional. 14. Teganing Para wanita sedang memainkan alat musik Lintas Gayo Teganing merupakan alat musik yang berasal dari wilayah Gayo, alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul. Teganing biasanya digunakan untuk mengiringi tari tradisional. Bentuk Teganing panjang dan terbuat dari satu ruas bambu, alat musik Teganing dimainkan dengan cara dipukul. 15. Tambo Gambar alat musik Tambo Alat musik yang dibuat dari sebuah ruas bambu ini dapat di temui di wilayah Aceh Besar, wilayah Pidie dan beberapa wilayah Aceh lainnya. Cara memainkan Taktok Trieng terbilang mudah yakni dengan cara dipukul. Taktok Trieng biasanya juga digunakan sebagai pengusir burung di sawah. Taktok Trieng jika dimainkan sebagai musik pengiring memiliki fungsi sebagai pengatur dan pelengkap tempo dalam suatu lagu. Lihat Makanan Tradisional Aceh Kesenian Yang Jadi Objek Wisata Kini daerah Aceh menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari dalam negeri dan luar negeri. Kampanye wisata halal menjadi daya tarik tersendiri guna meningkatkan industri wisata dan meningkatkan pendapatan ekonomi. Secara tidak langsung, apa saja yang berkaitan dengan Aceh termasuk alat kesenian musiknya juga menjadi daya tarik sendiri. Bagi mereka yang ingin mengetahui dalam bentuk fisik, dipersilahkan datang ke museum Aceh. Ada beberapa alat musik yang masih di gunakan oleh musisi daerah dan ada yang tinggal sejarah saja. Meski tidaj dipakai lagi, sesekali perlu diadakan pameran khusus barang – barang antik yang dimiliki Aceh guna menguatkan sikap nasionalisme. Demikian kami sampaikan informasi ini. Semoga dengan artikel ini, bertambahnya wawasan Anda dalam bidang ilmu kesenian dan budaya terkait alat musik tradisional Aceh. Sedikit tambahan, Aceh saat ini merupakan daerah wisata yang trennya terus meningkat. Jumlah wisatawan yang datang ke Tanah Rencong ini terus bertambah dari waktu kewaktu. Berbagai agen wisata pun banyak yang menawarkan paket wisata Aceh dengan harga yang murah alias bisa disesuaikan dengan budget yang ada. Anda berminat datang ke Aceh?

di daerah aceh terdapat musik yang disebut